(Foto: Thinkstock)
Solo - Mungkin Anda sudah bisa memahami gaya berbusana dan karakteristik orang karena sepatu yang dikenakannya, namun kini sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa setidaknya beberapa dari penilaian itu ternyata memang akurat.
Anda bisa menebak usia dan pendapatan seseorang hanya dari alas kakinya, plus Anda juga bisa mengetahui apakah orang-orang itu cenderung menjadi pacar yang terlalu mengikat atau tidak.
"Kami tertarik untuk mengetahui bagaimana orang-orang bisa membuat kesan pertama yang cepat," ujar peneliti Dr. Angela Bahns, seorang asisten profesor psikologi di Wellesley College di Wellesley, Mass. Sepatu hanyalah salah satu penanda gaya personal seseorang yang mungkin membawa informasi tentang ciri-ciri kepribadiannya, terangnya.
Dalam studi yang akan dipublikasikan dalam Journal of Research in Personality, peneliti meminta 208 mahasiswa berusia 18-55 tahun dari University of Kansas di Lawrence, Kansas, untuk membawa foto sepatu yang paling sering dipakai oleh partisipan. Selain itu, partisipan juga diminta untuk menyelesaikan berbagai tes kepribadian secara online.
Kemudian peneliti meminta kelompok yang berbeda dan terdiri dari 63 mahasiswa (juga dari University of Kansas) untuk melihat gambar-gambar sepatu itu dan menilai beberapa aspek dari pemiliknya yaitu kepribadian, gaya berbusana, pandangan politik dan ukuran demografis seperti usia, gender dan pendapatan keluarganya.
Setelah meninjau berbagai gambar sepatu bot, sandal jepit, lace-up, sepatu kasual dan sepatu kets (yang paling umum dikumpulkan), orang-orang paling pintar menilai usia, jenis kelamin dan pendapatan pemiliknya.
"Usia, jenis kelamin, dan pendapatan biasanya merupakan karakteristik yang cukup mudah terlihat (dari sepatu)," terang Bahns seperti dilansir dari MSNBC, Kamis (14/6/2012). Terlepas dari itu semua, gaya atau label desainernya juga mungkin mengisyaratkan kekayaan pemilik sepatu, jenis kelamin ataupun usianya.
Namun peneliti mengaku terkejut karena orang-orang dapat menebak secara akurat tingkat kecemasan seseorang dengan hubungannya hanya berdasarkan alas kakinya, padahal biasanya tanda-tanda ini hanya terlihat dalam konteks hubungan yang sangat dekat.
Kecemasan ini mengacu pada seberapa besar kepedulian Anda terhadap hubungan Anda dengan seseorang. Orang-orang yang cenderung memiliki kadar kecemasan yang tinggi seringkali terlihat terlalu lengket dengan kekasihnya atau didera perasaan ragu terhadap dirinya sendiri.
Bahns mengaku tak bisa menjelaskan bagaimana orang-orang bisa menangkap kecemasan itu hanya dari penampilan sepatunya. Namun para peneliti berpikir mungkin dari tanda-tanda seperti warna atau kondisi pemeliharaan (disemir atau tidak hingga kondisi hak dan solnya) yang dianggap dapat menyampaikan pesan tentang seberapa besar kepedulian orang yang bersangkutan dengan penampilannya. Jika kecemasannya tinggi maka orang itu akan cenderung memperhatikan penampilannya, termasuk sepatu yang ia pakai.
"Temuan yang paling baru adalah orang-orang dapat menunjukkan akurasinya dalam menilai kecemasan seseorang terhadap hubungannya," ujar Dr. Laura Naumann, seorang asisten profesor psikologi di Sonoma State University di Rohnert Park, Calif., yang telah mempelajari penilaian kepribadian yang dibuat seseorang berdasarkan penampilan fisiknya, tetapi tidak terlibat dalam penelitian ini.
Sepatu sendiri adalah salah satu sarana yang dipakai seseorang untuk mengekspresikan kepribadiannya, baik secara sadar (atau tidak sadar). "Saya kira ketika orang memilih untuk memakai sepatu yang 'unik', mereka berharap orang-orang di sekitarnya berpikir mereka adalah orang yang keren, sadar gaya atau mau tampil beda," tunjuk Naumann.
Naumann pun mengatakan bahwa pilihan sepatu tertentu kemungkinan juga mengungkapkan sesuatu tentang pemakainya, terutama dalam keadaan atau peristiwa tertentu seperti wisuda atau pernikahan.
Anda bisa menebak usia dan pendapatan seseorang hanya dari alas kakinya, plus Anda juga bisa mengetahui apakah orang-orang itu cenderung menjadi pacar yang terlalu mengikat atau tidak.
"Kami tertarik untuk mengetahui bagaimana orang-orang bisa membuat kesan pertama yang cepat," ujar peneliti Dr. Angela Bahns, seorang asisten profesor psikologi di Wellesley College di Wellesley, Mass. Sepatu hanyalah salah satu penanda gaya personal seseorang yang mungkin membawa informasi tentang ciri-ciri kepribadiannya, terangnya.
Dalam studi yang akan dipublikasikan dalam Journal of Research in Personality, peneliti meminta 208 mahasiswa berusia 18-55 tahun dari University of Kansas di Lawrence, Kansas, untuk membawa foto sepatu yang paling sering dipakai oleh partisipan. Selain itu, partisipan juga diminta untuk menyelesaikan berbagai tes kepribadian secara online.
Kemudian peneliti meminta kelompok yang berbeda dan terdiri dari 63 mahasiswa (juga dari University of Kansas) untuk melihat gambar-gambar sepatu itu dan menilai beberapa aspek dari pemiliknya yaitu kepribadian, gaya berbusana, pandangan politik dan ukuran demografis seperti usia, gender dan pendapatan keluarganya.
Setelah meninjau berbagai gambar sepatu bot, sandal jepit, lace-up, sepatu kasual dan sepatu kets (yang paling umum dikumpulkan), orang-orang paling pintar menilai usia, jenis kelamin dan pendapatan pemiliknya.
"Usia, jenis kelamin, dan pendapatan biasanya merupakan karakteristik yang cukup mudah terlihat (dari sepatu)," terang Bahns seperti dilansir dari MSNBC, Kamis (14/6/2012). Terlepas dari itu semua, gaya atau label desainernya juga mungkin mengisyaratkan kekayaan pemilik sepatu, jenis kelamin ataupun usianya.
Namun peneliti mengaku terkejut karena orang-orang dapat menebak secara akurat tingkat kecemasan seseorang dengan hubungannya hanya berdasarkan alas kakinya, padahal biasanya tanda-tanda ini hanya terlihat dalam konteks hubungan yang sangat dekat.
Kecemasan ini mengacu pada seberapa besar kepedulian Anda terhadap hubungan Anda dengan seseorang. Orang-orang yang cenderung memiliki kadar kecemasan yang tinggi seringkali terlihat terlalu lengket dengan kekasihnya atau didera perasaan ragu terhadap dirinya sendiri.
Bahns mengaku tak bisa menjelaskan bagaimana orang-orang bisa menangkap kecemasan itu hanya dari penampilan sepatunya. Namun para peneliti berpikir mungkin dari tanda-tanda seperti warna atau kondisi pemeliharaan (disemir atau tidak hingga kondisi hak dan solnya) yang dianggap dapat menyampaikan pesan tentang seberapa besar kepedulian orang yang bersangkutan dengan penampilannya. Jika kecemasannya tinggi maka orang itu akan cenderung memperhatikan penampilannya, termasuk sepatu yang ia pakai.
"Temuan yang paling baru adalah orang-orang dapat menunjukkan akurasinya dalam menilai kecemasan seseorang terhadap hubungannya," ujar Dr. Laura Naumann, seorang asisten profesor psikologi di Sonoma State University di Rohnert Park, Calif., yang telah mempelajari penilaian kepribadian yang dibuat seseorang berdasarkan penampilan fisiknya, tetapi tidak terlibat dalam penelitian ini.
Sepatu sendiri adalah salah satu sarana yang dipakai seseorang untuk mengekspresikan kepribadiannya, baik secara sadar (atau tidak sadar). "Saya kira ketika orang memilih untuk memakai sepatu yang 'unik', mereka berharap orang-orang di sekitarnya berpikir mereka adalah orang yang keren, sadar gaya atau mau tampil beda," tunjuk Naumann.
Naumann pun mengatakan bahwa pilihan sepatu tertentu kemungkinan juga mengungkapkan sesuatu tentang pemakainya, terutama dalam keadaan atau peristiwa tertentu seperti wisuda atau pernikahan.
sumber: http://health.detik.com/read/2012/06/14/130317/1941270/763/usia-seseorang-bisa-dilihat-dari-sepatunya?l1101755hl
0 komentar:
Posting Komentar